Essay : Jangan Biarkan Ibu Kota Tenggelam


JANGAN BIARKAN IBUKOTA TENGGELAM
oleh : Claudia Rosari Dewi 
Jakarta, yang kita kenal sebagai ibukota negara kita tercinta ini, memang merupakan sosok kota yang sangat padat dan penuh dengan banyak bentuk kehidupan serta permasalahannya. Populasi di Jakarta pun tak bisa kita pungkiri sudah terlalu penuh dan sudah terlalu banyak. Ibukota kita telah lelah bernafas dengan mengemban banyak sekali masalah dari kehidupan yang ada didalamnya.
Menurut kabar yang beredar, bahwa saat tahun 2030 nanti, Jakarta akan tenggelam, bukanlah hal yang mustahil, dan prediksi itu bisa saja menjadi sebuah kenyataan.
Beberapa bukti pun telah bisa membuktikan prediksi yang menjurus tepat dan bukan merupakan isapan jempol belaka. Bahkan bisa saja kejadian itu datangnya lebih cepat dari prediksi sebelumnya, jikalau memang tidak ada kesadaran betul dari setiap individu untuk mengubah nasib Ibukota Indonesia ini.
Permasalahan lingkungan yang dihadapi Ibukota kita ini memang begitu kompleks. Perkembangan pendirian bangunan yang begitu pesat pun memicu semakin menurunnya permukaan tanah. Belum lagi cuaca yang terkadang tak menentu bahkan sampai terjadinya banjir menjadi salah satu factor menurunnya permukaan tanah. Apalagi dipicu dengan Pemanasan Global atau Global Warming, dan efek rumah kaca yang disebabkan oleh banyak bangunan tinggi di Jakarta.
Jakarta sudah berada diposisi yang tidak seimbang, terlalu banyak bangunan yang ada di permukaan Jakarta, terlalu banyak mal, gedung-gedung tinggi, apartemen, dan lain-lain yang membuat semakin berkurangnya lahan untuk menyerap air. Sungguh sangat memprihatinkan tata ruang kota Jakarta, dan apabila di biarkan terus tanpa adanya kesadaran dari setiap individu, bukan tidak mungkin kejadian itu akan datang lebih cepat.
Fakta membuktikan bahwa salah satu daerah di Jakarta, yaitu JAKARTA UTARA telah mengalami penurunan permukaan tanah sebesar 24%, sedangkan permukaan laut semakin menaik dan skala intensitas banjir semakin menaik.
Apakah kalian tahu? Beberapa tempat di Jakarta sudah menunjukkan menurunnya permukaan tanah seperti pada JL. RE Martadinata, tanahnya sudah mulai ambles bahkan gedung-gedung diatas permukaannya pun sudah mulai miring.
Banyak dampak yang sudah kita rasakan dari penataan lingkungan di Jakarta yang sangat buruk, ini pun semakin memperjelas apa yang telah di prediksikan untuk beberapa tahun mendatang. Sungguh merupakan ironi.
Selain factor yang ditimbulkan oleh alam dan lingkungan, ulah manusia pun juga tak luput menjadi factor mempercepat tenggelamnya Jakarta. Pasalnya, perilaku manusia yang tidak disiplin, ceroboh, bahkan seenaknya sendiri membuat keadaan lingkungan semakin memburuk. Akan sangat menyedihkan keadaan di setiap daerah di Indonesia, bukan hanya di Jakarta saja, apabila dari setiap individu belum ada kesadaran yang kuat mengenai pentingnya menata ruang kehidupan dipermukaan bumi ini.
Bisa dilihat, sekarang banyak sekali bangunan yang berdiri kokoh di tanah Jakarta yang sudah mulai ambles, para pengusaha dengan enaknya membangun sebuah mal, apartemen, dan tempat-tempat bisnis lainnya. Mereka seharusnya juga memperhatikan kondisi lingkungan , jangan mau menerima untungnya saja. Setidaknya sebagai timbal baliknya, mereka bisa membuat lahan penghijauan untuk peresapan air.
Kegiatan penyedotan air tanah secara berlebihan, juga merupakan contoh betapa ceroboh dan serakahnya manusia. Ada sekitar 14 ribu titik sumur bor di Jakarta yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pemukiman,apartemen,gedung-gedung,pusat perbelanjaan,dsb, yang sudah turun hingga 45 cm pertahun. Dan diperkirakan 10 tahun yang akan dating penurunan permkaan tanah akan mencapai 0.5 meter, apabila dibiarkandalam jangka 20 tahun mendatang akan terjadi penurunan tanah hingga 1 meter.
Jakarta pun menjadi perhatian besar bagi semua sebagai warga negara Indonesia. Nasib Jakarta mendatang memang bergantung bukan pada kesadaran satu pihak, melainkan semua pihak.
Apakah semua itu harus dipikul oleh pihak pemerintah? Tentu saja tidak. Kita pun mempunyai peran yang amat penting untuk menjaga tata ruang kehidupan kita.
Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu usaha pemerintah dalam menata tata ruang kota kembali?
Hal yang sangat mudah, jangan membuang sampah ke sembarang tempat, sebab apabila kita membiasakan diri membuang sampah sembarangan, bisa mengakibatkan banjir, yang disebabkan oleh sampah yang meyumbat sungai, sehingga sungai meluap dan terjadi banjir. Kita semua pasti mengharapkan itu tidak terjadi kan?
Langkah kedua, gunakanlah energi listrik secukupnya, dan tidak berlebihan dalam menggunakan air.
Selain itu, kita pun bisa mengadakan penyuluhan di sekolah atau dikampus untuk membangun tata ruang kota Jakarta lebih baik lagi. Menulis artikel, karya tulis, karya ilmiah, dsb, juga merupakan kontribusi kita untuk berusaha menyadarkan masyarakat.
Ayo sayangi Jakarta, sayangi alam dan lingkungan kita, jangan lah berbuat seenaknya, selamatkan bumi dari bahaya-bahaya bencana lingkungan!

Comments

Popular posts from this blog

My Chevening Journey #1

My Reflection on Winning Chevening Interview 2020/2021 #2