An Amazing and Challenging Journey in Australia!
By : Claudia Rosari Dewi
Australia.
Sebelumnya, aku belum pernah sama sekali membayangkan akan berkelana sambil
bekerja di Australia. Belum pernah membayangkan akan memiliki kehidupan seperti
ini. Program Working Holiday Visa (WHV) Australia bagi anak-anak muda Indonesia
memang sudah cukup terkenal meskipun masih belum banyak juga yang mengetahui
kesempatan ini. Melalui program ini kita dapat berlibur sekaligus bekerja di
Australia. Menarik bukan? Yap. Sangat menarik sehingga akhirnya aku pun
mempertimbangkannya.
Pada awalnya,
aku secara pribadi mengetahui kesempatan ini dari temanku. Dia
menawarkan aku untuk mencoba kesempatan ini. Siapatau berhasil and nothing
to lose! Akhirnya aku pun memberanikan diri untuk mendaftar program ini. Berikut link official dari pemerintah jika teman-teman tertarik mencobanya: http://immi.homeaffairs.gov.au/visas/getting-a-visa/visa-listing/work-holiday-462
.
(Atas: Brigton Bathing Box, Melbourne) (Bawah: Parliament
of Victoria)
Banyak Pergulatan Batin
Pergulatan
pertama yang aku alami adalah ijin dari kedua orangtuaku yang sangat
mengkhawatirkan keberadaanku, apakah aku bisa mendapatkan pekerjaan disana?
Apakah aku bisa sehat dan baik-baik saja. Pergulatan kedua yang aku rasakan
sebelum aku berangkat dan bahkan sampai saat ini sangat terasa adalah long
(very longgggg) distance relationship dengan pacarku. Pasti ada rasa ragu
dan kurang percaya bahwa aku sanggup menjalani hal ini (Puji Tuhan nyatanya aku
masih bisa dan semoga akan selalu bisa!) dan berharap suatu saat nanti dia bisa
menyusulku kesini! Semoga kami segera bertemu. Amin.
Belajar Survive Independent
Ketika sampai di Melbourne, 11 Desember 2018,
aku segera mencari pekerjaan yang ternyata sangat amat tidak gampang, namun
bukan berarti tidak ada sama sekali. , Aku datang bersama-sama dengan beberapa
teman dari Indonesia. Aku juga memiliki roommate dari Bandung namanya
Ken. Pekerjaan kami pertama kali waktu itu adalah bekerja di kebun cherry,
blueberry dan sayur. Aku bekerja sebagai seorang pemetik buah kemudian penanam
sayur selama kurang lebih 1 bulan,
sebelum akhirnya mendapatkan pekerjaan yang proper. Ada juga perasaan
kurang sreg karena aku adalah seorang sarjana Psikologi tapi kok disini
bekerja sebagai petani/pemetik buah dan sayur? Sempat ada perasaan malu dan
tidak terima. Hal yang terpenting yang aku pelajari adalah aku berjanji akan
menghargai orang-orang yang bekerja seperti ini. Pekerjaan ini sangat tidak
mudah, badan harus kuat terkena panas dan hujan.
(Atas: di Perkebunan Cherry, Lilydale, Victoria)
(Bawah: Di Perkebunan Sayur, Victoria)
Setelah
beberapa minggu melamar pekerjaan sana-sini, akhirnya aku mendapatkan pekerjaan
yang sedikit lebih baik dan dengan penghasilan yang sedikit lebih baik juga
dari sebelumnya. Aku diterima bekerja disebuah pabrik sebagai seorang packer/
factory hand. Aku sempat pindah-pindah pabrik karena mereka hanya
membutuhkan pekerja casual yang jam bekerjanya tergantung pada banyak
atau tidaknya order/ bergantung pada season. Selama akhir bulan Januari
– akhir Februari 2019 aku bekerja di Charlie’s Cookies. Bekerja 5 hari
seminggu, dan 7-8 jam per harinya. Bekerja di pabrik tidak pernah kubayangkan.
Kebanyakan pekerjaan seperti inilah yang akan didapatkan oleh WHV seperti kami.
Pekerjaan tersebut lumayan gampang, namun penuh dengan pressure dari team leader dan juga harus bekerja sangat
cepat packing semua biscuit-biskuit yang ada dipabrik itu. Sampai pada suatu
saat aku harus berhenti bekerja karena mereka membuat kebijakan baru. Akhirnya aku
diberhentikan bekerja. Hal itu merupakan pengalaman yang berat buatku dan aku merasa benar-benar dididik secara
mandiri baik secara mental maupun fisik. Aku belajar tidak menyalahkan keadaan,
belajar kuat dan tegar, dan mengambil pelajaran dari kejadian ini.
Setelah itu,
dua minggu tidak bekerja. Merasa galau, hampir putus asa dan tidak ada gairah
sama sekali. Akhirnya, setelah dua minggu berjuang untuk apply pekerjaan via
online melalui situs Gumtree, akhirnya aku mendapatkan pekerjaan dari Olympian
Specialty Products, pabrik makanan Greek sebagai packer. Aku
bekerja selama 2 bulan di tempat ini. Setelah busy season berakhir
aku akhirnya pindah ke Melbourne Mailing dan bekerja selama
kurang lebih 1 bulan sebagai packing
staff. Tugasku adalah packing surat-surat yang akan di distribusikan
ke beberapa bagian di Australia. Di dua pekerjaan terakhir ini, aku mendapatkan
kesempatan bekerja satu tempat dengan housemate-ku bernama Jose dari
Malaysia yang pada waktu itu sedang mencari pekerjaan, dan akhirnya aku
membantu dia untuk mendapatkan pekerjaan ini. Sejak saat itu kami menjadi
sahabat.
New Skill Updated :
Barista!
(Kopi dan basic late art buatanku selama
menjadi volunteer Barista di Lentil As Anything)
Selama 7 bulan di Melbourne, aku terlibat sebagai
volunteer di sebuah restaurant non profit “Lentil As Anything” di
Abbotsford, Victoria. Setiap seminggu sekali aku belajar dan membantu sebagai
Barista. Memang ini sangat amat jauh berbeda dengan jurusanku Psikologi, tetapi
menurutku skill ini kelak suatu saat akan berguna di masa depan. Aku tidak ada
basic Barista sama sekali, bahkan short course pun tidak ada. Maka aku
mengambil program ini, karena mereka memberikan pelatihan Barista skill dari awal sampai akhirnya bisa membuat kopi
dengan beberapa kreasi late art.
Time Flies So Fast : Fighting
for 2nd year visa job!
Setelah
selama kurang lebih 6 bulan bergulat di Melbourne, akhirnya aku putuskan aku
akan melanjutkan visa ini ke tahun kedua. Dengan keputusan seperti itu, aku
perlu pergi mencari kerja di tempat dan dengan jenis pekerjaan yang sesuai
dengan peraturan pemerintah selama minimal 88 hari atau 3 bulan. Kota-kota
besar di Australia seperti Melbourne tidak eligible untuk bisa mencari
pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan oleh pemerintah. Untuk pekerjaan 2nd year kali ini,
aku tidak mendapatkan banyak kesulitan seperti waktu aku berada di Melbourne.
Setelah ratusan kali aku mengirim lamaran kerja untuk pekerjaan yang
dipersyaratkan 2nd year visa, akhirnya aku mendapat panggilan kerja
dari The Great Western Hotel, Hughenden, North Queensland. Pekerjaan ini masih
lebih baik dari pada bekerja di Perkebunan atau Pertanian sebagai pemetik buah
dll (Seperti yang kebanyakan orang melakukannya).
Disaat menulis
kisah ini, aku sedang menjalani pekerjaan yang diperuntukkan untuk mendapatkan
2nd year visa working holiday tetapi niatku untuk menempuh
Pendidikan S2 dengan mempersiapkan aplikasi beasiswa tetap berjalan sampai saat
ini. Semua pengalaman yang aku dapatkan
selama ini mendidik aku secara keras untuk tidak bergantung pada orang lain,
mandiri dan tangguh menghadapi berbagai macam situasi yang ada bahkan unpredictable,
serta mengajarkan aku bagaimana mengolah rindu pada orang yang yang disayang dan
dengan jarak yang jauh menjadi motivasi untuk berjuang menjadi pribadi yang
lebih baik lagi setiap waktunya. Aku juga percaya bahwa pengalaman ini pun
meningkatkan kemampuan Bahasa Inggrisku secara tidak langsung.
Hughenden, North West Queensland (Source: Google)
Comments